Tuesday, November 9, 2010

Lapisan Ozon Makalah

Pada umumnya, detergen mengandung bahan-bahan berikut:
  • Surfaktan (surface active agent) yang berfungsi untuk menurunkan tegangan permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoran yang menempel pada permukaan bahan. Surfaktan pada detergen pencuci pakaian dikategorikan sebagai anionik, umumnya tersusun dari alkyl benzene sulfonate rantai bercabang (ABS), alkyl benzene sulfonate rantai lurus (LAS) dan Alpha Olefin Sulfonate (AOS).
  • Builder (pembentuk) yang berfungsi untuk meningkatkan efisiensi kerja surfaktan. Salah satu builder yang banyak digunakan adalah fosfat.
  • Filler (pengisi) yang berfungsi untuk menambah kuantitas produk detergen.
  • Additives yang berfungsi untuk meningkatkan daya tarik produk seperti pewangi.
Risiko penggunaan detergen bagi kesehatan lingkungan yang paling ringan pada manusia adalah iritasi (panas, gatal bahkan mengelupas) pada kulit. Hal ini disebabkan karena kebanyakan produk detergen yang beredar saat ini memiliki derajat keasaman (pH) tinggi. Dalam kondisi iritasi/terluka, penggunaan produk penghalus apalagi yang mengandung pewangi, justru akan membuat iritasi kulit semakin parah.
Dalam jangka panjang, air minum yang telah terkontaminasi limbah detergen berpotensi sebagai salah satu penyebab penyakit kanker (karsinogenik). Proses penguraian detergen akan menghasilkan sisa benzena yang apabila bereaksi dengan klor akan membentuk senyawa klorobenzena yang sangat berbahaya. Kontak benzena dan klor sangat mungkin terjadi pada pengolahan air minum, mengingat digunakannya kaporit (di dalamnya terkandung klor) sebagai pembunuh kuman pada proses klorinasi.
Penggunaan fosfat sebagai builder dalam detergen perlu ditinjau kembali, mengingat senyawa ini dapat menjadi salah satu penyebab proses eutrofikasi (pengkayaan unsur hara yang berlebihan) pada sungai/danau yang ditandai oleh ledakan pertumbuhan alga dan eceng gondok yang secara tidak langsung dapat membahayakan biota air dan lingkungan. Di beberapa negara Eropa, penggunaan fosfat telah dilarang dan diganti dengan senyawa substitusi yang relatif lebih ramah lingkungan.
Menurut Undang-undang Perlindungan Konsumen, konsumen mempunyai hak untuk memperoleh informasi suatu produk secara jelas, hak untuk memilih dan hak untuk menuntut/menggugat produsen apabila produk mereka tidak sesuai dengan klaimnya. Berkaitan dengan hak konsumen tersebut, diperlukan transparansi dari produsen mengenai kandungan produk detergen yang dihasilkannya dalam bentuk pelabelan komposisi bahan baku.
mencuci-bajuPersepsi masyarakat bahwa detergen yang menghasilkan busa melimpah mempunyai daya cuci yang baik adalah tidak benar. Untuk merubah persepsi tersebut, diperlukan partisipasi baik dari pihak konsumen maupun produsen. Di satu pihak, konsumen harus tahu bahwa tidak ada kaitan antara daya cuci dan busa melimpah. Di lain pihak, produsen seharusnya tidak lagi menggunakan ‘busa melimpah’ dalam mempromosikan produknya.
Regulasi yang berkaitan dengan detergen di Indonesia masih belum sepenuhnya mengakomodasi aspek lingkungan. Standar, sebagai salah satu produk regulasi, yang berlaku sekarang dan digunakan sebagai acuan bagi produk detergen sudah berumur lebih dari 15 tahun dan tidak sesuai lagi dengan tuntutan produk yang berwawasan lingkungan, sehingga perlu direvisi, seiring dengan perkembangan teknologi dan perkembangan baku mutu lingkungan.
Pada masa Jakarta di bawah pimpinan Ali Sadikin, banyak pabrik detergen yang gulung tikar atau mengalihkan produksinya ke luar Jakarta. Pada saait itu dikeluarkan SK Gubernur yang melarang penggunaan detergen keras, yakni detergen yang mengandung fosfat dengan kadar tinggi. Aturan ini deberlakukan karena sisa limbah dibuang ke sungai, akibatnya fosfat membunuh fitoplankton dan mikroorganisme yang tumbuh subur di air. Akibatnya makhluk hidup air tidak dapat bertahan hidup.
Sisa detergen, limbah dapur, dan limbah bekas mandi dikenal dengan nama greywater atau limbah nonkakus. sungaiUmumnya, orang membuang limbah greywater langsung ke selokan yang ada di depan rumah, tanpa diolah terlebih dahulu. Akibatnya, sungai yang menjadi tempat bermuaranya selokan tercemar; warnanya menjadi coklat dan mengeluarkan bau busuk. Selain bisa menyebabkan ikan-ikan mati, zat-zat polutan yang terkandung di dalam limbah juga bisa menjadi sumber penyakit, seperti kolera, disentri, dan berbagai penyakit lain.
Greywater tidak dapat dibuang ke septic tank karena kandungan detergen dapat membunuh bakteri pengurai yang dibutuhkan septic tank. Karena itu, diperlukan pengolahan khusus yang dapat menetralisasi kandungan detergen dan juga menangkap lemak.
Cara yang paling sederhana mengatasi pencemaran greywater adalah dengan menanami selokan dengan tanaman air yang bisa menyerap zat pencemar. Tanaman yang bisa digunakan, antara lain jaringao, pontederia cordata (bunga ungu), lidi air, futoy ruas, Thypa angustifolia (bunga coklat), melati air, dan lili air. Cara ini sangat mudah, tapi hanya bisa menyerap sedikit zat pencemar dan tak bisa menyaring lemak dan sampah hasil dapur yang ikut terbuang ke selokan. Untuk lebih efektifnya perlu dibuatkan instalasi pengolahan yang sering disebut dengan Sistem Pengolahan Air Limbah (SPAL).
Cara kerjanya:
  • Air bekas cucian atau bekas mandi dialirkan ke ruang penangkap sampah yang telah dilengkapi dengan saringan di bagian dasarnya. Sampah akan tersaring dan air akan mengalir masuk ke ruang di bawahnya. Jika air mengandung pasir, pasir akan mengendap di dasar ruang ini, sedangkan lapisan minyak-karena berat jenisnya lebih ringan-akan mengambang di ruang penangkap lemak.
  • Air yang telah bebas dari pasir, sampah, dan lemak akan mengalir ke pipa yang berada di tengah-tengah tangki resapan. Bagian bawah pipa tersebut diberi lubang sehingga air akan keluar dari bagian bawah. Sebelum air menuju ke saluran pembuangan, air akan melewati penyaring berupa batu koral dan batok kelapa.
  • Beberapa kompleks perumahan-seperti Lippo Karawaci-dan hampir semua apartemen telah memiliki instalasi pengolah limbah greywater yang canggih dan modern. Greywater yang telah diolah akan digunakan lagi untuk menyiram tanaman, mengguyur kloset, dan untuk mencuci mobil. Di Singapura dan negara-negara maju, greywater bahkan diolah lagi menjadi air minum.
Cara terbaik untuk menanggulangi pencemaran air adalah dengan meminimalisir penggunaan bahan-bahan berbahaya, dan mengolah limbah secara bijaksana.
Untuk mencegah agar tidak terjadi pencemaran air, dalam aktivitas kita dalam memenuhi kebutuhan hidup hendaknya tidak menambah terjadinya bahan pencemar antara lain tidak membuang sampah rumah tangga, sampah rumah sakit, sampah/limbah industri secara sembarangan, tidak membuang ke dalam air sungai, danau ataupun ke dalam selokan. Tidak menggunakan pupuk dan pestisida secara berlebihan, karena sisa pupuk dan pestisida akan mencemari air di lingkungan tanah pertanian. Tidak menggunakan deterjen fosfat, karena senyawa fosfat merupakan makanan bagi tanaman air seperti enceng gondok yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air.
Pencemaran air yang telah terjadi secara alami misalnya adanya jumlah logam-logam berat yang masuk dan menumpuk dalam tubuh manusia, logam berat ini dapat meracuni organ tubuh melalui pencernaan karena tubuh memakan tumbuh-tumbuhan yang mengandung logam berat meskipun diperlukan dalam jumlah kecil. Penumpukan logam-logam berat ini terjadi dalam tumbuh-tumbuhan  karena terkontaminasi oleh limbah industri. Untuk menanggulangi agar tidak terjadi penumpukan logam-logam berat, maka limbah industri hendaknya dilakukan pengolahan sebelum dibuang ke lingkungan.
Proses pencegahan terjadinya pencemaran lebih baik daripada proses penanggulangan terhadap pencemaran yang telah terjadi.





MENIPISNYA LAPISAN OZON

18 Votes
Quantcast

images.jpgAncaman yang diketahui terhadap keseimbangan ozon adalah kloroflorokarbon (CFC) yang mengakibatkan menipisnya lapisan ozon. CFC digunakan oleh masyarakat modern dengan cara yang tidak terkira banyaknya, misalnya dengan :
  1. AC
  2. kulkas
  3. bahan dorong dalam penyembur (aerosol), diantaranya kaleng semprot untuk pengharum ruangan, penyemprot rambut atau parfum
  4. pembuatan busa
  5. bahan pelarut terutama bagi kilang-kilang elektronik
Satu buah molekul CFC memiliki masa hidup 50 hingga 100 tahun dalam atmosfer sebelum dihapuskan. Dalam waktu kira-kira 5 tahun, CFC bergerak naik dengan perlahan ke dalam stratosfer (10 – 50 km). Molekul CFC terurai setelah bercampur dengan sinar UV, dan membebaskan atom KLORIN. Atom klorin ini berupaya memusnahkan ozon dan menghasilkan LUBANG OZON. Penipisan lapisan ozon akan menyebabkan lebih banyak sinar UV memasuki bumi.
Lubang ozon di Antartika disebabkan oleh penipisan lapisan ozon antara ketinggian tertentu seluruh Antartika pada musim semi. Pembentukan ‘lubang’ tersebut terjadi setiap bulan September dan pulih ke keadaan normal pada lewat musin semi atau awal musim panas.
Dalam bulan Oktober 1987, 1989, 1990 dan 1991, lubang ozon yang luas telah dilacak di seluruh Antartika dengan kenaikan 60% pengurangan ozon berbanding dengan permukaan lubang pra-ozon. Pada bulan Oktober 1991, permukaan terendah atmosfer ozon yang pernah dicatat telah terjadi di seluruh Antartika.
1975, dikhawatirkan aktivitas manusia akan mengancam lapisan ozon. Oleh itu atas permintaan “United Nations Environment Programme” (UNEP), WMO memulai Penyelidikan Ozon Global dan Proyek Pemantauan untuk mengkoordinasi pemantauan dan penyelidikan ozon dalam jangka panjang. Semua data dari tapak pemantauan di seluruh dunia diantarkan ke Pusat Data Ozon Dunia di Toronto, Kanada, yang tersedia kepada masyarakat ilmiah internasional.
1977, pertemuan pakar UNEP mengambil tindakan Rencana Dunia terhadap lapisan ozon; 1987, ditandatangani Protokol Montreal, suatu perjanjian untuk perlindungan terhadap lapisan ozon. Protokol ini kemudian diratifikasi oleh 36 negara termasuk Amerika Serikat. 1990 Pelarangan total terhadap penggunaan CFC sejak diusulkan oleh Komunitas Eropa (sekarang Uni Eropa) pada tahun 1989, yang juga disetujui oleh Presiden AS George Bush.
1991 Untuk memonitor berkurangnya ozon secara global, National Aeronautics and Space Administration (NASA) meluncurkan Satelit Peneliti Atmosfer. Satelit dengan berat 7 ton ini mengorbit pada ketinggian 600 km (372 mil) untuk mengukur variasi ozon pada berbagai ketinggian dan menyediakan gambaran jelas pertama tentang kimiawi atmosfer di atas. 1995, lebih dari 100 negara setuju untuk secara bertahap menghentikan produksi pestisida metil bromida di negara-negara maju. Bahan ini diperkirakan dapat menyebabkan pengurangan lapisan ozon hingga 15 persen pada tahun 2000.
1995 CFC tidak diproduksi lagi di negara maju pada akhir tahun dan dihentikan secara bertahap di negara berkembang hingga tahun 2010.
Hidrofluorokarbon atau HCFC, yang lebih sedikit menyebabkan kerusakan lapisan ozon bila dibandingkan CFC, digunakan sementara sebagai pengganti CFC.
Memang timbulnya penipisan lapisan ozon ini dipicu dari tingginya pemakaian CFC oleh negara-negara maju beberapa dekade yang lalu, namun guna menormalkan kembali kondisi ozon ini diperlukan kerja sama yang baik dari semua pihak. Baik negara maju maupun negara berkembang yang saat ini masih menginginkan penggunaan zat kimia buatan manusia tersebut dalam industrinya perlu melakukan tindakan yang diperlukan.
Tindakan yang dapat kita lakukan saat ini demi memelihara lapisan ozon, misalnya mulai mengurangi atau tidak menggunakan lagi produk-produk rumah tangga yang mengandung zat-zat yang dapat merusak lapisan pelindung bumi dari sinar UV ini. Untuk itu, diperlukan upaya meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam program perlindungan lapisan ozon, pemahaman mengenai penanggulangan penipisan lapisan ozon, memperkenalkan bahan, proses, produk, dan teknologi yang tidak merusak lapisan ozon. Bila tidak, maka proses penipisan ozon akan semakin meningkat dan mungkin saja akan menyebabkan lapisan ini tidak dapat dikembalikan lagi ke bentuk aslinya
.1.2 Ozon
2.1.2.1 Sejarah Ozon
Ozon pertama kali ditemukan oleh Christian Friedrich Schonbein pada tahun 1840. Penamaan ozon diambil dari bahasa Yunani OZEIN yang berarti “smell atau bau.” Ozon merupakan suatu bentuk oksigen alotropis (gabungan dari beberapa unsur) yang setiap molekulnya memuat 3 jenis atom. Formula ozon adalah O3. Hampir 90% dari jumlah ozon di atmosfer berada pada lapisan teratas atmosfer yang dikenal dengan nama stratosfer yang berada sekitar 15-50 km diatas permukaan bumi. Wilayah berisikan konsentrasi terbesar dari ozon dinamakan sebagai lapisan ozon.

2.1.2.2 Manfaat Ozon
Ozon adalah gas beracun. Sebaliknya, lapisan ozon di atmosfer melindungi kehidupan di bumi karena ia melindunginya dari radiasi matahari dengan menyerap 90% radiasi sinar ultraviolet yang dipancarkan oleh matahari. Adapun manfaat lain adalah sebagai berikut
o Mengobati pasien dengan cara terawasi dan mempunyai penggunaan yang luas seperti perawatan kulit terbakar
o Mencuci dan memutihkan kain
o Membantu mewarnakan plastik
o Menantukan ketahanan getah
o Untuk membersihkan air minum
o Untuk pengolahan air minum dan air limbah
o Untuk pengawetan makanan
o Untuk mengenyahkan kuman sebelum di botolkan (antiseptik)
o Untuk sterilisasi peralatan kedokteran

2.1.2.3 Penyebab Kerusakan Ozon
Kerusakan lapisan ozon disebabkan meningkatnya pelepasan berbagai BPO atau ODS (Ozone Depleting Substance), diantaranya chlorofluorocarbons (CFCs) dan hydrochlorofluorocarbons (HCFCs) yang banyak digunakan pada pendingin AC dan lemari es. Selain dari kelompok CFC, dikenal juga BPO jenis lain seperti halon, metil bromide, carbon tetrachloride, aerosol, solvent dan foam yang digunakan pada busa pengembang, pemadam kebakaran, pelarut, pestisida, serta kaleng semprot untuk parfum atau pengharum ruangan. Chlofluorocarbons (CFC) mengandung klorin (Chlorin), florin (Fluorine) dan karbon (Carbon) merupakan faktor utama penipisan lapisan ozon.
Dalam waktu kira-kira 5tahun, CFCs bergerak naik dengan perlahan ke dalam stratosfer (15 – 50 km). molekul CFCs terurai setelah bercampur dengan sinar ultraviolet dan membebaskan atom klorin. Atom klorin ini berupaya memusnahkan ozon dan menghasilkan lubang ozon.

2.1.2.4 Dampak Kerusakan Ozon
o Kanker Kulit
o Katarak
o Kerusakan Genetik
o Penurunan Sistem Kekebalan hewan, tumbuhan dan organisme di air
o Mengurangi hasil pertanian dan hutan
o Mematikan anak-anak ikan, kepiting, dan udang di lautan
o Mengurangi jumlah plankton sebagai sumber makanan di laut
o Berpengaruh langsung pada pemanasan bumi yang disebut sebagai “efek rumah kaca”

2.1.2 Hubungan Remaja dengan Lapisan Ozon
Kerusakan lapisan ozon menjadi tanggung jawab bersama seluruh masyarakat dunia terutama kalangan remaja sebagai generasi penerus bangsa. Tanpa sadar remaja juga menjadi salah satu pihak yang melakukan beberapa kegiatan yang berpotensi merusak lapisan ozon. Beberapa kegiatan remaja yang dapat merusak lapisan ozon diantaranya penggunaan AC ,penggunaan Freezer,penggunaan Parfum, penggunaan pengharum Ruangan, dan penggunaan Kendaran Bermotor
Peran serta remaja sebagi generasi penerus bangsa sangat diperlukan dalam upaya perlindungan lapisan ozon. Remaja diharapkan mampu memberikan kontribusi yang besar dalam mengurangi kegiatan-kegiatan mereka yang dapat merusak lapisan ozon. Dengan rekondisi kebiasaan remaja diharapkan peran serta remaja dalam upaya perlindungan lapisan ozon dapat meningkat.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi penipisan lapisan Ozon, yaitu :
  • Melakukan Reboisasi (Penghijauan)
  • Mengurangi pemakaian senyawa CFC, contoh : AC (Air Conditioner), Parfum, dan senyawa berbahaya lainnya
  • Mengurangi penebangan hutam secara liar
Namun yang lebih diutamakan adalah kesadaran manusia itu sendiri.
Parfum merupakan zat pewangi yang digunakan sebagai pengharum badan. Parfum seperti yang biasa kita pakai merupakan pembunuh nomor satu bagi kita. Parfum merupakan satu dari beberapa bahan yang yang mengandung CFC (ChloroFluoroCarbon). CFC yaitu zat yang merubah ozon menjadi oksigen. Jika tidak ada ozon maka sinar ultra violet yang masuk kebumi tidak dapat dicegah lagi. Pemicu dampak selanjutnya dari penipisan ozon yatu pemanasan globalSelain parfum ada juga AC, kulkas, pembuatan busa, bahan pelarut terutama bagi kilang-kilang elektronik. Namun dari smua pemakaian tersebut, parfum memiliki potensi yang paling besar dalam penyumbangan CFC. Dapat dikalkulasikan, Hampir semua remaja, anak-anak bahkan orang tua memakai parfum. Apa yang akan terjadi terhadap ozon kita?Satu molekul parfum dapat menghilangkan kira-kira 100.000 molekul ozon di atmosfer dan dapat bertahan disana 50 sampai 100 tahun. Hal ini tentu akan berdampak buruk bagi kelangsungan makhluk hidup dibumi ini. Dampak yang kita rasakan yaitu ketika hari mendung maka udara akan terasa panas, tidak sejuk.hal ini merupakan dampak dari penipisan ozon yang tak mampu lagi menghalangi sinar ultraviolet yang masuk. Para ahli kesehatan mengungkapkan bahwa manusia yang terpapar sinar Ultra Violet B & C dengan intensitas yang tinggi bisa terkena penyakit kanker kulit, katarak mata, hingga penurunan sistem kekebalan tubuh.Oleh karena itu, sebaiknya kita mulai sekarang meminimalisir pemakaian parfum yang berpotensi dalam penipisan ozon dengan cara :Pertama, gunakan parfum seperlunya saja, tidak berlebihan dalam pemakaiannya. Jika hal ini dilakukan oleh setiap manusia maka dapat dibayangkan penipisan lapisan ozon dapt dikurangi dengan cepat.Kedua, sebisa mungkin gunakan parfum non alcohol. Parfum non alcohol merupakan parfum yang tidak mudah menguap dan dapat bertahan dibaju beberapa hari. Parfum non alkhohol dapat dengan jelas dibedakan dengan parfum berakholol. Harga Parfum non alkhohol 1 cc saja paling murah Rp. 1000,- sedangkan parfum berakohol 100 cc hanya dihargai Rp. 10.000,- paling mahal. (Veronica Fathnoer, mahasiswi Fakultas Pertanian UNAND)

Apa yang bisa kita lakukan?
Pada tataran negara, Pemerintah Indonesia pasti telah menetapkan berbagai kebijakan terkait dengan langkah-langkah yang harus ditempuh seperti kebijakan pengurangan pemakaian BPO terutama CFC sampai penghentian impor BPO pada akhir 2007 ini. Namun demikian, kebijakan itu tidak akan efektif jika tidak diikuti kegiatan penyebarluasan permasalahan ozon ini kepada seluruh tingkatan pada masyarakat. Kota-desa, suami-isteri, orang tua-anak, guru-murid, kelompok pekerja formal-non formal, teknisi lemari es dan AC, petani, nelayan, dan lainnya, kalau bisa semua mendapatkan pengenalan pentingnya ozon dan bahayanya jika lapisan ozon ini rusak.
Pengalaman penulis, ibu-ibu rumah tangga dan anak sekolah merupakan sasaran yang utama dalam kegiatan penyadartahuan semacam ini. Terlebih lagi jika menggunakan sarana multimedia akan memberikan hasil yang lebih efektif, misalnya dengan pemutaran film Ozzy Ozone kepada siswa sekolah dasar dan ibu-ibu mereka. Film yang sangat bagus dan menumbuhkan antusiasme yang besar pada siswa sekolah.
Beberapa kegiatan ramah ozon (ozone friendly) harus digalakkan dan disosialisasikan untuk mengubah secara bertahap perilaku manusianya. Upaya ini harus selalu menerapkan prinsip 4R (reduce, reuse, recycle, replace/replant).
Kurangi pemakaian barang-barang yang memiliki bahan BPO. Di rumah dan perkantoran, minimalkan jumlah Air Conditioner yang digunakan. Perlukah semua ruangan kantor memiliki ada AC, bahkan sering dijumpai jumlahnya lebih dari satu? Atau perlukah setiap kamar tidur dipasang AC hanya karena kita punya uang dan mampu membelinya? Pemborosan yang tidak perlu, disamping kita harus menghemat energi.
Solusinya antara lain : diperlukan desain arsitektur yang lebih baik sehingga udara segar dapat masuk dengan leluasa ke dalam ruangan kantor atau kamar tidur sehingga keperluan AC bisa dikurangi. Sesuaikan kapasitas AC dengan luas ruangan sehingga lebih efektif.
”Panas ah kalau di luar, biar saya di dalam saja, sejuk karena ada AC ” , ungkapan yang sering kita dengar. Untuk mengubah secara perlahan perilaku seperti itu, maka perbanyak menanam tanaman peneduh pada lanskap rumah atau kantor. Galakkan konsep taman di puncak gedung bertingkat, yang dipenuhi berbagai macam jenis tanaman peneduh, bunga hias, dan lainnya. Tanaman akan menggunakan karbon dioksida untuk fotosintesis dan menghasilkan oksigen yang akan meningkatkan kesegaran udara sekitar sekaligus peneduh ketika hari terik. Penulis percaya karyawan kantor akan lebih menyukai hal-hal seperti ini, meskipun tidak terlalu berharap lanskap ini akan seteduh kebun raya Bogor. Sementara itu, di dalam ruangan diletakkan tanaman-tanaman yang mampu menyerap polusi sekaligus bisa menjadi elemen pemanis dari desain interior.
Ibu-ibu rumah tangga juga tidak perlu berlomba-lomba memiliki lemari es lebih dari satu di rumahnya, kecuali memang punya usaha yang harus menggunakan lemari es lebih dari satu. Kalau perlu, pilihlah lemari es yang memiliki kapasitas lebih besar.
Beberapa lemari es yang berada di masyarakat masih menggunakan CFC atau HCFC. Mengganti dengan lemari es baru yang free CFC adalah jalan terbaik. Gunakan lemari es yang berlabel ozone friendly atau free CFC. Hanya saja tidak semua mampu membeli yang baru, harganya mahal. Lalu apa solusinya? Disinilah keberanian dan kepintaran seorang teknisi lemari es diuji. Dapatkan teknisi membuat terobosan yang tepat sehingga lemari es tidak perlu seluruhnya diganti? Cukup bagian instrumen pendingin dan bahan pendinginnya saja yang diganti, sementara badan lemari es masih bisa digunakan kembali. Jika teknisi mampu maka patutlah ia diberi penghargaan dari pemerintah. Sementara bagian pendingin dengan BPO dikumpulkan dalam penampungan yang tepat. Pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk membayar dengan harga pantas untuk barang bekas tadi kepada para pengumpul tersebut. Namun syarat dan ketentuan harus ketat dimana instrument pendingin dengan BPO itu dalam kondisi baik dan tidak bocor. Selanjutnya pemerintah melakukan proses daur ulang atau penghancuran secara aman terkendali di perusahaan-perusahaan terpilih dan punya kemampuan baik sehingga menjamin BPO tidak terlepas ke udara. Konsep win-win solution, Pemerintah Untung, Rakyat Untung. Terapkan untuk alat lainnya seperti tabung pemadam kebakaran, AC, sprayer pertanian untuk fumigasi, dll.
Mari bergerak bersama penduduk dunia lainnya dalam mengatasi masalah kerusakan lapisan ozon ini. Tidak cukup hanya berharap dari Pemerintah, namun keterlibatan semua pihak menjadi syarat mutlak. Bekerjalah sebagai suatu jaringan yang akan saling membantu, bahu-membahu, kuat menguatkan. Pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, LSM, pendidik, tokoh agama dan masyarakat secara luas bergerak padu-selaras serasi-seimbang. Belajarlah dari semut dan lebah tentang kerjasama untuk tujuan mulia. Ciptaan Allah SWT ini telah dijadikan contoh jelas bagi manusia, makhluk yang katanya paling mulia karena memiliki akal. Dengan menggunakan akal pikiran, kita belajar dan jangan pernah malu!.
 

No comments:

Post a Comment

Please comment, and let's share
and exchange knowledge. But
still keep the decency to not
make comments & SPAM